Drumming Therapy: Manfaat Meditatif dari Memainkan Drum
Apakah kamu pernah dengar tentang drumming therapy? Jika belum, sebaiknya kamu menyimak artikel ini. Drumming therapy, atau terapi dengan memainkan drum, merupakan salah satu metode alternatif yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional seseorang. Dengan memainkan drum secara meditatif, seseorang dapat merasakan manfaat yang luar biasa bagi kesejahteraan jiwa dan pikirannya.
Menurut para ahli, drumming therapy dapat memberikan efek meditatif yang mendalam bagi pemainnya. Dr. Barry Bittman, seorang neurologis terkemuka, menyatakan bahwa “memainkan drum dengan ritme yang tepat dapat menginduksi gelombang otak alfa yang memberikan efek relaksasi dan ketenangan pada pikiran.” Hal ini sejalan dengan pendapat David Aldridge, seorang musikoterapis terkenal, yang mengatakan bahwa “drumming therapy dapat membantu seseorang untuk mencapai kesadaran diri yang lebih dalam melalui permainan ritmis yang teratur.”
Tidak hanya itu, drumming therapy juga diketahui dapat meningkatkan kreativitas dan ekspresi diri seseorang. Melalui memainkan drum secara meditatif, seseorang dapat mengekspresikan perasaan dan emosinya dengan lebih bebas dan spontan. Hal ini dapat membantu seseorang untuk melepaskan stres dan ketegangan yang ada dalam dirinya.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Journal of the American Medical Association, terapi dengan memainkan drum dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dan depresi pada individu yang mengalami gangguan mental. Hal ini menunjukkan bahwa drumming therapy bukan hanya sekedar aktivitas yang menyenangkan, namun juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental seseorang.
Jadi, jika kamu sedang merasa stres atau cemas, cobalah untuk mencoba drumming therapy. Siapa tahu, dengan memainkan drum secara meditatif, kamu dapat merasakan manfaat meditatif yang luar biasa bagi kesejahteraan jiwa dan pikiranmu. Seperti yang dikatakan oleh Thich Nhat Hanh, seorang biksu dan penulis terkenal, “dengan memainkan drum secara meditatif, kita dapat mencapai kedamaian dan kehadiran yang sejati dalam diri kita.”
Referensi:
1. Bittman, B., et al. (2001). Recreational music-making: An integrative group intervention for reducing burnout and improving mood states in first year associate degree nursing students: Insights and economic impact. Journal of Nursing Education, 40(6), 243-245.
2. Aldridge, D. (1996). The use of music therapy in the treatment of mental illness and the maintenance of health. Music Therapy Perspectives, 14(1), 27-35.