Sejarah dan perkembangan kecapi di Nusantara telah menjadi bagian penting dalam warisan musik tradisional Indonesia. Kecapi merupakan alat musik petik yang memiliki bunyi yang lembut dan indah ketika dimainkan. Instrumen ini telah ada sejak zaman dahulu kala dan terus berkembang hingga saat ini.
Menurut sejarah, kecapi pertama kali diperkenalkan di Nusantara oleh para pedagang Tiongkok pada abad ke-7 Masehi. Alat musik ini kemudian disesuaikan dengan budaya dan musik tradisional Indonesia, sehingga menciptakan variasi kecapi yang berbeda-beda di setiap daerah.
Salah satu tokoh ahli musik tradisional Indonesia, Dr. Sumarsam, menyatakan bahwa kecapi memiliki peran yang sangat penting dalam musik tradisional Indonesia. Menurutnya, kecapi merupakan salah satu alat musik yang paling banyak digunakan dalam berbagai jenis pertunjukan musik tradisional di Nusantara.
Perkembangan kecapi di Nusantara juga dipengaruhi oleh faktor sejarah dan budaya dari setiap daerah. Misalnya, kecapi yang digunakan di Jawa memiliki ciri khas yang berbeda dengan kecapi yang digunakan di Sumatra atau Kalimantan. Hal ini menunjukkan kekayaan dan keragaman musik tradisional Indonesia yang sangat beragam.
Prof. Dr. R. Djoko Walujo, seorang pakar musik tradisional Indonesia, mengatakan bahwa kecapi merupakan salah satu alat musik yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi di Nusantara. Menurutnya, kecapi merupakan simbol dari keberagaman budaya dan musik tradisional Indonesia.
Dengan demikian, sejarah dan perkembangan kecapi di Nusantara merupakan bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya dan musik tradisional Indonesia. Melalui kecapi, kita dapat memahami betapa kaya dan beragamnya musik tradisional Indonesia yang telah ada sejak zaman dahulu hingga saat ini.