Sejarah dan Kebudayaan Alat Musik Angklung memang tak lekang oleh waktu. Alat musik tradisional ini memiliki nilai sejarah yang kaya dan juga melambangkan keberagaman budaya Indonesia. Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan, sehingga menghasilkan suara yang indah dan merdu.
Sejarah Angklung dapat ditelusuri hingga zaman Kerajaan Sunda, dimana alat musik ini digunakan dalam upacara keagamaan dan kebudayaan. Menurut pakar musik tradisional, Dr. Gugum Gumbira, “Angklung adalah simbol dari keharmonisan dan kebersamaan dalam masyarakat Sunda. Setiap bunyi angklung yang dihasilkan melambangkan kerja sama dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.”
Kebudayaan Angklung juga telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga mancanegara. Angklung kini telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO sejak tahun 2010. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian dan pengembangan Angklung sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.
Menurut Prof. Dr. R. Suwignyo, “Angklung bukan hanya sekadar alat musik, namun juga merupakan cerminan dari kearifan lokal dan kekayaan budaya Indonesia. Melalui Angklung, generasi muda dapat belajar menghargai dan melestarikan warisan nenek moyang.”
Dengan adanya upaya pelestarian dan pengembangan yang terus dilakukan, diharapkan Angklung dapat terus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah dan kebudayaan Indonesia. Sehingga, generasi mendatang pun tetap dapat menikmati keindahan dan keunikan dari alat musik tradisional yang satu ini. Semoga Angklung tetap berkumandang dan menginspirasi banyak orang untuk mencintai budaya Indonesia.