Angklung, alat musik khas Sunda yang mendunia, merupakan salah satu instrumen musik tradisional yang sangat populer di Indonesia maupun mancanegara. Angklung terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan, menghasilkan suara yang begitu khas dan merdu.
Menurut Bapak Daeng Soetigna, seorang maestro angklung dari Bandung, angklung bukan hanya sekadar alat musik biasa. Ia menjelaskan, “Angklung adalah simbol persatuan dan kebersamaan. Saat dimainkan bersama, angklung mengajarkan kita untuk saling mendengarkan dan bersinergi satu sama lain. Inilah yang membuat angklung begitu istimewa.”
Tak heran jika angklung berhasil menarik perhatian dunia internasional. Bahkan, pada tahun 2010, UNESCO secara resmi mengakui angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sunda dan seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, angklung juga telah dijadikan sebagai alat musik dalam berbagai pertunjukan seni di mancanegara. Contohnya, pada Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta, Amerika Serikat, angklung berhasil tampil memukau di hadapan ribuan penonton.
Menurut Prof. Dr. Suparman Marzuki, seorang ahli musik tradisional Indonesia, “Angklung memiliki daya tarik yang luar biasa karena mampu menyatukan beragam budaya dan tradisi. Melalui musik angklung, kita bisa merasakan keindahan dan kekayaan seni budaya Indonesia.”
Dengan semakin mendunianya angklung, diharapkan generasi muda Indonesia akan semakin mencintai dan melestarikan warisan budaya nenek moyang. Sehingga, angklung tetap akan terus berkumandang sebagai alat musik khas Sunda yang mendunia, menjadi ciri khas bangsa Indonesia di mata dunia.